Lagi ngaso-ngaso di paviliun kontrakan, mendadak dapat email kalau ada paket ajaib untuk saya. Pas saya cek tahunya beneran ada. Memang, beberapa waktu sebelumnya saya mendengar ada tukang paket datang, tapi saya kira paketnya untuk penghuni lain. Maklum biasanya cuma nerima paket kalau online shopping, hahaha.


Jadi, terima kasih untuk Peri Kecil Lia yang mengirimkan kejutan ini! Parfum ini adalah merek yang sudah saya perhatikan sejak tahun lalu, tapi belum sempat beli karena list parfum yang mau dicoba masih panjang (dan saya nggak akan beli parfum baru sebelum ada yang habis). Rupanya, saya kebagian rezeki dalam bentuk lain, yaitu debu peri-nya Lia yang berubah wujud jadi parfum... ;)


So, tentu saja, review time!



Parfum ini adalah satu hal yang bikin saya penasaran dengan dunia wewangian, meskipun baru bisa coba sekarang. Kok bisa begitu? Karena sebelumnya, saya tahu dari manga. Hehehe.


Ada dua manga yang menampilkan parfum ini: Oh My Darling oleh Ueda Miwa, dan The Extra Kobayashi karya Masami Morio. Kedua tokoh utamanya mengenakan parfum ini dan kesan mereka berdua sama: Bagi dua tokoh yang masih remaja, parfum ini menandakan kedewasaan dan lulus dari fase remaja. Pemikiran yang sebenernya remaja banget, per se. 


(Oh, jadi yang nulis ngaku sekarang, udah lama banget nggak remaja lagi)


Waktu membaca komik itu, saya juga seumuran mereka. Jadi, meskipun tidak ada orang di sekitar saya yang memakai parfum ini, Tresor mengingatkan saya pada kenangan masa baru jadi remaja dan ingin cepat dewasa.


Then again, parfum ini memang booming di era 1990-an. Dua manga yang saya sebut di atas juga berasal dari era yang sama, jadi saya bisa membayangkan kalau parfum tersebut banyak dipakai oleh wanita dewasa zaman itu.


Review Lancome, by Tresor

Tresor dirancang oleh Sophia Grojsman - orang yang juga jadi arsitek di balik Calvin Klein Eternity dan Bvlgari Pour Femme. Mengingat dua parfum yang disebut juga sangat terkenal, nggak heran kalau Tresor juga melejit. 


One of the big names in 90s, saya juga sempat melihat iklan-iklannya di majalah luar negeri yang dulu sering Ibu saya beli. Muse paling terkenal dari parfum ini adalah Isabella Rossellini dan Penelope Cruz.


Sebagai parfum klasik, Tresor masih dijual di berbagai outlet. Namun agak sulit menemukan decant-nya karena ini parfum lama yang tidak populer di kalangan anak muda. Untungnya, saya akhirnya nemu juga di Tokopedia. 


Berdasarkan review, decant dari toko tersebut legit, tapi saya tidak tahu Tresor yang ini keluaran tahun berapa. Kemungkinan besar formulasi baru, karena kalau vintage, pasti nggak ada yang mau jual harga murah.


Kemasan aslinya juga menunjukkan banget kalau ini parfum klasik. Berbentuk seperti multi-faceted gemstone dengan warna amber. Sekilas seperti parfum yang wajar bisa ditemukan di meja-meja rias tahun 90an dengan kacanya yang besar bersama lipstik Revlon. Mungkin orang-orang yang tumbuh di 90an pernah berpengalaman melihat botol parfum ini di meja rias orangtua mereka.


Pada masanya, Tresor adalah parfum yang membawa terobosan terbaru dalam dunia wewangian. Apa pasal? Parfum ini memasukkan lebih banyak unsur sintetis, sesuatu yang jarang pada masa itu.


Termasuk dalam golongan floral oriental, parfum ini berisi Hedione (aroma floral seperti melati), Iso e Super (kayu-kayuan, woody), Galaxolide (musk sintetis) dan methyl ionone (violet). Begitu juga dengan komposisi lainnya. Sekarang kebanyakan parfum pasti dibuat dari bahan sintetis, namun pada saat itu belum lazim.


Sementara itu, piramida parfum di fragrantica menuliskan apricot, peach, mawar, dan vanila sebagai dasarnya. Nah, bagaimana dengan pengalaman memakainya di saya sendiri?


Oh My Darling, by Miwa Ueda


Dengan unsur buatannya, parfum ini kuat, “besar” - like a big bash from 90s. Pertama kali mencoba parfum ini, “segar” adalah kesan yang kuat. Aprikot dan peach sangat menonjol, tapi tidak tajam ke hidung seperti aroma buah yang pernah saya bahas di Orgasm. Malah sangat natural.


Meskipun klasik, aroma awal parfum ini sangat modern. Aprikot berangsur-angsur jadi sesuatu yang terasa sintetis - apa ya, kayak logam? Hidung saya belum terlatih nih. But not in a bad way, dan pelan-pelan berubah jadi aroma mawar dan vanila yang khas dengan kesan powdery-nya. Mawar yang khas ada di parfum-parfum dewasa.


Saya pertama kali mencoba Tresor setelah saya mencoba Orgasm, yang sebelumnya saya coba di sini. Jadi saya sudah mulai terbiasa dengan aroma mawar yang tajam serta aroma buah yang heady. Nah, begitu mencoba Tresor, rasanya segar sekali, terutama aprikotnya. Baru setelah tiga-empat hari mencoba, saya bisa merasakan “the old factor”, alias aroma yang membuat parfum ini terasa identitasnya sebagai parfum klasik.


Ketahanannya di saya standar. Bagian yang saya suka, aprikotnya, bertahan kira-kira tiga jam, sebelum perlahan berubah menjadi jejak mawar. Parfum ini bisa dipakai untuk pagi maupun malam hari, meskipun saya lebih suka memakainya malam hari saat hendak tidur, atau pagi-pagi sekali saat saya lagi rajin banget dan mandi sebelum subuh.


Isabella Rosselini, muse dari Tresor.



Tresor, treasure - harta karun - adalah salah satu parfum terlaris di dunia. Dibandingkan parfum zaman sekarang, memang terasa sekali klasiknya, alias “jadul”. Saya merasa bahwa saya pernah mencium parfum ini di mana-mana: entah di body lotion, sampai produk perawatan rambut.


Apakah itu berarti parfum ini pasaran? Tidak. Justru karena parfum ini sangat populer, jadi banyak yang menjadikan parfum ini sebagai dasar dari aroma mereka. Tresor mengingatkan saya dengan buah-buahan dan bunga yang merekah di bawah cuaca matahari: hangat, mengembang, dan memeluk.


Juga membuat saya berimajinasi tentang perempuan dewasa yang memberikan kesan sama; semacam orang yang kalau begitu berjumpa langsung menyapa halo, sambil memeluk dan tersenyum hangat. Beautiful, warm, lush, inviting. Rasanya parfum ini akan cocok untuk Ibu saya, deh.


Aroma Tresor cantik, dan saya suka - tapi saya tidak merasa parfum ini sesuai dengan saya. Ini adalah parfum yang hanya akan saya pakai sesekali saja, ketika saya lagi merasa sangat feminin banget dan pengen jatuh cinta dengan tangan terbuka (cieee).


Sebenarnya bagian jatuh cinta itu ada dasarnya. Suami saya suka banget kalau saya pakai ini dan selalu notice. He he he he he.


Tresor

House: Lancome

Notes: peach, apricot, rose, apricot-blossom, sandalwood, bergamot, vanilla, amber

Sillage: medium

Longevity: medium

Suitable for: all-purpose, personally best for bedtime



Produk yang saya kali ini adalah benda yang saya dapat untuk seserahan. Harga produk TBS edisi paket (bundling) biasanya lebih murah daripada beli satu per satu, makanya saya manfaatkan kesempatan kemarin untuk beli sekaligus sebagai seserahan.

Produk yang saya beli waktu itu terdiri dari Eau de Toilette, Body Butter, Shower Gel, dan Hand Cream. Sekarang, kenapa dong bahasnya cuma EDT saja? Jawabannya simpel: produk yang lain sudah habis, jadi tidak sempat terfoto - dan saya belum berminat repurchase. Hehehehe….

Rangkaian fragrance dan body care dari The Body Shop ini dirilis tahun 2016. Rangkaian produknya lengkap, meliputi shower gel, soap bar, instant glow body butter, instant glow body essence, body scrub, body yogurt, soft bath foam, shower gel, hand cream, sampai soft plumping mask. Nah tuh, ada yang ketinggalan nggak saking lengkapnya? 

Baru-baru ini, mereka juga mengeluarkan varian hand wash. Pokoknya, lengkap all head-to-toe, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tidak heran, mereka memilih bentuk Eau De Toilette sebagai jenis parfumnya, karena rangkaian produk tersebut memang saling mendukung. 

Kali ini, akhirnya saya membahas parfum lokal! Brand parfum ini belakangan santer sekali di media sosial. Awalnya saya cuek saja, sampai akhirnya kok jadi penasaran.

Orgasm adalah nama yang cukup menantang untuk sebuah parfum. Ekspresi yang melambangkan puncak, klimaks - rasa nikmat yang luar biasa. Konteksnya, biasanya, adalah seks. Jadi, kalau parfum ini dinamai begitu, berarti nggak sembarangan, dong.

Dengan cara penjualan yang terbatas, ditambah lagi harganya cukup terjangkau, setiap batch selalu sold out dengan cepat. Testimoni yang diberikan oleh para pembeli pun selalu bombastis. Gimana cara nggak penasaran tuh.

HMNS menjual parfumnya lewat instagram, web, serta marketplace: shopee dan tokopedia. Setelah dua kali PO selalu kehabisan, akhirnya saya beruntung di batch ketiga. 

So how was it?

HMNS (dibaca Humans), adalah brand parfum lokal yang baru berdiri tahun 2019. Karena pemiliknya cowok, pada awalnya HMNS hanya mengeluarkan parfum untuk pria. Orgasm adalah parfum feminin pertamanya.

Skena parfum di Indonesia, sepanjang perhatian saya, memang lebih condong ke kaum Adam. Pasalnya, mereka aktif berdiskusi baik di kaskus maupun grup facebook. Koleksi parfum sama menariknya dengan koleksi jam tangan atau gadget. Kalau baca-baca obrolan parfumnya cowok-cowok, beda banget feel-nya, hahaha.

Sementara, kaum perempuan lebih suka sistem rekomendasi: langsung review di instagram, blog, atau aplikasi femaledaily. Saya pun tahu HMNS ini dari iklan di instagram. Parfumnya, ya Orgasm ini.

Alien adalah adik dari Angel, yang pernah saya review sebelumnya. Sama seperti kakaknya, parfum ini cukup kontroversial di kemunculannya. Diluncurkan tiga belas tahun setelah Angel, komposisi parfum ini jauh lebih sederhana, tapi hasilnya tetap kompleks.

Orang bilang, you’re either an Angel girl or an Alien girl; karena penasaran, saya merasa ‘wajib’ juga mencoba Alien, untuk membuktikan itu. Lagipula, saat melihat notes-nya - jasmine alias melati - saya merasa kayaknya bisa suka, dan tebakan saya benar.

Alien is a different sister of Angel, but with the same inspiration. Mereka sama sekali nggak ada mirip-miripnya, tapi sebagaimana Mugler yang selalu unik dan menonjol, mereka sama-sama menarik perhatian dari semprotan pertama.

Review Parfum Alien - Mugler

Saya dapat parfum ini dalam bentuk decant dari toko langganan saya, ETC di Tokopedia. Buat yang baru mau mulai mengoleksi parfum, atau biasa beli di mal dan ingin coba beli online, rekomendasi utama saya adalah toko ini. Koleksinya lumayan lengkap, harganya nggak mahal, pengiriman cepat banget dan customer service-nya super oke :D

Alien terdiri dari tiga aroma utama: Jasmine Sambac sebagai top note, Woodsy notes di middle notes, dan Amber untuk base note. beberapa review yang saya baca juga mencantumkan solar notes, sesuatu yang awalnya bikin saya bingung. 

Solar = matahari? Apa berarti baunya kayak matahari, orang habis jemur-jemuran? Lah, bingung kan. Sewaktu menyemprotkannya ke badan, baru saya paham. 

Sama seperti Angel, Alien is a bomb. Bukan permen, tapi melati. Melatinya nggak kira-kira, terbayangnya kayak ada ember berisi melati, terus ditumpahkan ke badan. Se”kencang” itu aromanya, almost retro - seperti parfum-parfum zaman dulu yang bisa saya temukan di meja rias milik Eyang.

Aroma melati yang “berat” ini didukung oleh middle notes yang aromanya seperti kayu-kayuan, tapi agak samar. Yang saya rasakan malah solar notes-nya, seperti melati yang terjemur matahari. Aromanya menyebar kemana-mana. Suami saya sampai batuk hahahaha. Padahal cuma tiga kali spray.

Kalau mencium aroma itu saja, saya kayaknya nggak bakal kuat. Namun pelan-pelan Alien akan mengeluarkan aroma yang lebih lembut. Saat saya pakai, saya bisa mencium aroma vanila, tapi sedikit banget, melembutkan aroma jasmine-nya jadi lebih powdery. Drydown-nya lembut dan elegan. Di saya bikin rileks.

Botol full size-nya cantik, berbentuk seperti batu permata dengan warna ungu. Sebenernya kepincut juga pengen full size-nya, namun berhubung daya tahan parfum ini luar biasa, kayaknya butuh bertahun-tahun baru bisa habis. Jadinya saya merasa cukup hanya dengan decant aja, dan beli accordingly :p

Decant Alien by Mugler
botol decant yang saya dapat dari ETC store. Isinya 10ml dan enak untuk dibawa-bawa.

Saya pribadi sih merasa parfum ini works well dengan body chemistry saya, karena lama-lama dia menyatu dengan aroma tubuh, tapi tetap tercium baunya. Huhu pokoknya enak banget, in a different way than Angel.

Plus, parfum ini tahan lama. Di kulit saja bisa tahan seharian, apalagi di pakaian. Saya suka menyemprotkannya di baju sebelum tidur. Soalnya sampai besok masih tercium baunya, dan lebih enak daripada ketika pertama kali disemprotkan. Suami saya awalnya memang batuk, tapi drydown-nya, dia pun suka. 

Nama Alien memang cocok untuk parfum yang aromanya seakan turun dari langit, alias disiram. Jasmine yang kuat dan langsung mengisi penciuman membuatnya terasa “bersinar”. It fits the commercial, somehow.




Parfum ini kayaknya lebih cocok untuk acara spesial malam hari. Di bayangan saya, parfum ini sangat cocok dipakai dengan kebaya, hehehe. Kalau saya pakai buat tidur, itu karena tidur juga hal yang spesial (ngeles).

Untuk di kantor? Bisa sih, tapi satu spray sepertinya cukup. Saya tidak menyarankan, namun kalau mau, lebih cocok digunakan di ruangan ber-AC dan luas  supaya tidak mengganggu orang. Amannya sih, ditunggu sampai sekitar 30 menit agar harumnya sedikit “turun”. Kalau ruangannya kecil, lumayan bikin eneg.

Tapi kalau untuk diri sendiri, I like to wear this perfume and then bask in the bright sunlight. Aromanya menyebar ke sekeliling saya, like an aura, and indeed, you’ll feel a bit like an Alien.


Alien, by Mugler

House: Mugler
Notes: top note: jasmine sambac, middle note: woodsy and solar notes, base note: amber.
Sillage: High. Jangan overspray, satu-dua kali cukup. Segitu juga sudah menyebar ke ruangan.
Longevity: 6+ jam di kulit, 1-2 hari di pakaian.
Suitable for: Evening 



Karena selera saya cenderung tidak macam-macam - entah 'klasik', entah 'boring' - saya selalu bisa menemukan favorit saya di range harga sangat mahal, medium range, sampai affordable version. Parfum yang saya pakai kali ini termasuk di range harga yang terjangkau.

Review Volare Forever, by Oriflame (2016)


Oriflame adalah salah satu perusahaan MLM kosmetik yang masih bertahan di Indonesia. Saya tidak cocok memakai kosmetik atau produk perawatan kulit mereka, tetapi suka dengan parfum-parfum keluarannya. Harganya tidak terlalu mahal, dan kualitasnya bagus. Terlebih suka ada diskon untuk parfum-parfum tertentu.

Nah, Volare Forever ini saya dapatkan dalam rangka promo. Harga normalnya sekitar 500 ribu-an, tetapi saya beli dengan harga separuhnya karena sedang promo. Lucky me! 😄

Volare Forever adalah produk turunan atau flanker dari flagship fragrance mereka yang sudah lebih dulu terkenal, Volare. Memang sudah sejak lama saya mengincar Volare, karena reviewnya yang bagus di fragrantica. Tetapi, kebetulan yang diskon adalah seri Forever, ya sudah, tetap bawa pulang.


Botol parfumnya manis, berbentuk kelopak mawar dan mahkotanya. Salah satu desain parfum Oriflame yang menurut saya bagus banget dan pantas jadi pajangan di meja. Dengan bentuk botol yang seperti itu, nggak salah kalau mawar putih adalah bahan utamanya. 

Itu juga yang membuat saya ingin membelinya: Saya suka mawar - meskipun orang bilang kesannya kayak orang tua. See, pasaran kan? 😛 Baik mawar yang di-treat secara ringan (green notes), maupun yang berat dengan campuran vanilla, saya suka.

Di Volare Forever, mawar dipadukan dengan unsur buah - pink grapefruit dan raspberry - sehingga rasanya lebih ringan dan tidak berkesan tua. Malah, di hidung saya, aroma buah terasa lebih tajam. Biasanya saya nggak suka aroma buah, tetapi karena dipadukan dengan mawar, jadi tidak terlalu manis dan lebih feminin.

Pembukanya ringan dan segar, seperti kena cahaya matahari. Pink grapefruit, berpadu dengan raspberry yang manis, baru mawar dan melati. Tertulis kalau base-nya adalah almond, tapi di hidung saya tidak terlalu kentara. Malah ada sedikit aroma musk, tipis sekali. Secara umum, parfum ini sangat ringan - tapi tidak seringan parfum citrus yang cenderung sporty. Tetap mawar yang dominan.


Daya tahannya nggak terlalu lama. Meskipun eau de parfum, aromanya mulai hilang setelah 3 jam.  Mungkin parfum ini akan lebih tahan lama kalau di-layer dengan aroma yang lebih berat, seperti patchouli atau musk murni. (Both are my favorites, keduanya ada di Angel yang juga sempat saya review). Tanpa base yang 'berat', kesan Volare Forever menjadi feminin, cerah dan menyenangkan.


Awalnya saya nggak terlalu merasa parfum ini istimewa, tapi setelah habis sepertiga botol, baru merasa suka banget sama parfumnya. Soalnya, parfum ini termasuk fleksibel. Volare Forever mudah dipakai di berbagai situasi. Aromanya ringan, jadi tidak masalah untuk dipakai sehari-hari, terutama untuk bekerja. Selain itu, dijamin nggak akan mengganggu orang sekitar karena tidak menyengat. 

It's a pretty fragrance, definitely safe sebagai hadiah (kalau orangnya suka bunga), atau untuk starter, karena bisa dipakai mulai dari bekerja sampai kondangan - terutama siang hari.

Volare Forever

House: Oriflame Sweden, released 2016
Notes: Top note: Pink grapefruit, raspberry, jasmine; Middle note: white rose, taif rose; Base note: candied almond, musk
Suitable for: Daytime, Office Wear

the favorite

Lagi ngaso-ngaso di paviliun kontrakan, mendadak dapat email kalau ada paket ajaib untuk saya. Pas saya cek tahunya beneran ada. Memang, beb...