Tuesday, July 13, 2021

Tresor, by Lancome (1990)



Parfum ini adalah satu hal yang bikin saya penasaran dengan dunia wewangian, meskipun baru bisa coba sekarang. Kok bisa begitu? Karena sebelumnya, saya tahu dari manga. Hehehe.


Ada dua manga yang menampilkan parfum ini: Oh My Darling oleh Ueda Miwa, dan The Extra Kobayashi karya Masami Morio. Kedua tokoh utamanya mengenakan parfum ini dan kesan mereka berdua sama: Bagi dua tokoh yang masih remaja, parfum ini menandakan kedewasaan dan lulus dari fase remaja. Pemikiran yang sebenernya remaja banget, per se. 


(Oh, jadi yang nulis ngaku sekarang, udah lama banget nggak remaja lagi)


Waktu membaca komik itu, saya juga seumuran mereka. Jadi, meskipun tidak ada orang di sekitar saya yang memakai parfum ini, Tresor mengingatkan saya pada kenangan masa baru jadi remaja dan ingin cepat dewasa.


Then again, parfum ini memang booming di era 1990-an. Dua manga yang saya sebut di atas juga berasal dari era yang sama, jadi saya bisa membayangkan kalau parfum tersebut banyak dipakai oleh wanita dewasa zaman itu.


Review Lancome, by Tresor

Tresor dirancang oleh Sophia Grojsman - orang yang juga jadi arsitek di balik Calvin Klein Eternity dan Bvlgari Pour Femme. Mengingat dua parfum yang disebut juga sangat terkenal, nggak heran kalau Tresor juga melejit. 


One of the big names in 90s, saya juga sempat melihat iklan-iklannya di majalah luar negeri yang dulu sering Ibu saya beli. Muse paling terkenal dari parfum ini adalah Isabella Rossellini dan Penelope Cruz.


Sebagai parfum klasik, Tresor masih dijual di berbagai outlet. Namun agak sulit menemukan decant-nya karena ini parfum lama yang tidak populer di kalangan anak muda. Untungnya, saya akhirnya nemu juga di Tokopedia. 


Berdasarkan review, decant dari toko tersebut legit, tapi saya tidak tahu Tresor yang ini keluaran tahun berapa. Kemungkinan besar formulasi baru, karena kalau vintage, pasti nggak ada yang mau jual harga murah.


Kemasan aslinya juga menunjukkan banget kalau ini parfum klasik. Berbentuk seperti multi-faceted gemstone dengan warna amber. Sekilas seperti parfum yang wajar bisa ditemukan di meja-meja rias tahun 90an dengan kacanya yang besar bersama lipstik Revlon. Mungkin orang-orang yang tumbuh di 90an pernah berpengalaman melihat botol parfum ini di meja rias orangtua mereka.


Pada masanya, Tresor adalah parfum yang membawa terobosan terbaru dalam dunia wewangian. Apa pasal? Parfum ini memasukkan lebih banyak unsur sintetis, sesuatu yang jarang pada masa itu.


Termasuk dalam golongan floral oriental, parfum ini berisi Hedione (aroma floral seperti melati), Iso e Super (kayu-kayuan, woody), Galaxolide (musk sintetis) dan methyl ionone (violet). Begitu juga dengan komposisi lainnya. Sekarang kebanyakan parfum pasti dibuat dari bahan sintetis, namun pada saat itu belum lazim.


Sementara itu, piramida parfum di fragrantica menuliskan apricot, peach, mawar, dan vanila sebagai dasarnya. Nah, bagaimana dengan pengalaman memakainya di saya sendiri?


Oh My Darling, by Miwa Ueda


Dengan unsur buatannya, parfum ini kuat, “besar” - like a big bash from 90s. Pertama kali mencoba parfum ini, “segar” adalah kesan yang kuat. Aprikot dan peach sangat menonjol, tapi tidak tajam ke hidung seperti aroma buah yang pernah saya bahas di Orgasm. Malah sangat natural.


Meskipun klasik, aroma awal parfum ini sangat modern. Aprikot berangsur-angsur jadi sesuatu yang terasa sintetis - apa ya, kayak logam? Hidung saya belum terlatih nih. But not in a bad way, dan pelan-pelan berubah jadi aroma mawar dan vanila yang khas dengan kesan powdery-nya. Mawar yang khas ada di parfum-parfum dewasa.


Saya pertama kali mencoba Tresor setelah saya mencoba Orgasm, yang sebelumnya saya coba di sini. Jadi saya sudah mulai terbiasa dengan aroma mawar yang tajam serta aroma buah yang heady. Nah, begitu mencoba Tresor, rasanya segar sekali, terutama aprikotnya. Baru setelah tiga-empat hari mencoba, saya bisa merasakan “the old factor”, alias aroma yang membuat parfum ini terasa identitasnya sebagai parfum klasik.


Ketahanannya di saya standar. Bagian yang saya suka, aprikotnya, bertahan kira-kira tiga jam, sebelum perlahan berubah menjadi jejak mawar. Parfum ini bisa dipakai untuk pagi maupun malam hari, meskipun saya lebih suka memakainya malam hari saat hendak tidur, atau pagi-pagi sekali saat saya lagi rajin banget dan mandi sebelum subuh.


Isabella Rosselini, muse dari Tresor.



Tresor, treasure - harta karun - adalah salah satu parfum terlaris di dunia. Dibandingkan parfum zaman sekarang, memang terasa sekali klasiknya, alias “jadul”. Saya merasa bahwa saya pernah mencium parfum ini di mana-mana: entah di body lotion, sampai produk perawatan rambut.


Apakah itu berarti parfum ini pasaran? Tidak. Justru karena parfum ini sangat populer, jadi banyak yang menjadikan parfum ini sebagai dasar dari aroma mereka. Tresor mengingatkan saya dengan buah-buahan dan bunga yang merekah di bawah cuaca matahari: hangat, mengembang, dan memeluk.


Juga membuat saya berimajinasi tentang perempuan dewasa yang memberikan kesan sama; semacam orang yang kalau begitu berjumpa langsung menyapa halo, sambil memeluk dan tersenyum hangat. Beautiful, warm, lush, inviting. Rasanya parfum ini akan cocok untuk Ibu saya, deh.


Aroma Tresor cantik, dan saya suka - tapi saya tidak merasa parfum ini sesuai dengan saya. Ini adalah parfum yang hanya akan saya pakai sesekali saja, ketika saya lagi merasa sangat feminin banget dan pengen jatuh cinta dengan tangan terbuka (cieee).


Sebenarnya bagian jatuh cinta itu ada dasarnya. Suami saya suka banget kalau saya pakai ini dan selalu notice. He he he he he.


Tresor

House: Lancome

Notes: peach, apricot, rose, apricot-blossom, sandalwood, bergamot, vanilla, amber

Sillage: medium

Longevity: medium

Suitable for: all-purpose, personally best for bedtime

2 comments

  1. Kak Megaaa! Ola, apa kabar?! Kangennn~~~
    Parfum Tresor ini parfum kesukaan mamaku, tapi harganya nggak nahan 😭. Parfumnya awet banget sih, dipakai 1 semprot aja udah wanginya semerbak dan awet tahan seharian. Kalau cium aroma parfum ini, aku pasti keinget mamaku deh hahaha.
    Btw, Kak Mega keren deh bisa jelasin detil aroma-aroma dalam parfum 😭👏. Hidungku cupu banget, nggak bisa bedain aroma parfum terdiri dari apa aja wkwk. Tahunya cuma wanginya enak sama nggak enak aja 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ola Lia, aku muncul lagi di belantara tulis-tulisan iniiiii!

      Nah bener kan, Tresor ini parfum favorit pada zamannya. Kalau nggak orangtua sendiri, pasti ada saudara seperti tante yang memakai. Jadul banget bayangannya kan :')

      Sebenernya aku juga gak bisa ngebayangin sampe cium aroma parfumnya sendiri kan. Kadang kalo liat di deskripsi berasa gimanaaa gitu, pas dicium Tresor ini pertama, tahunya mirip handbody Mar*na ((ngakak)). Rupanya ya itu karena aromanya sangat populer, jadi wajar kalau "diangkut" dan dijadikan inspirasi wangi produk massal lainnya.

      Delete

mari berbagi dengan menulis komentar :) mampir juga ke blog personal saya di tinydolce.com ya :) mohon jangan mencantumkan link hidup, untuk link hidup akan langsung saya hapus.