Wednesday, May 13, 2020

Angel by Mugler (1992)




Actually, my preferences are rather pretty basic. Saya suka hal-hal yang sederhana dan banyak disukai orang. Kalaupun hendak mencoba hal baru, saya selalu memastikan kalau hal tersebut memang memberikan impresi positif bagi banyak orang.

Parfum ini juga termasuk, tapi kesannya sedikit berbeda. Saya mengenalnya lewat tulisan terlebih dahulu, review di fragrantica - dan kesan yang saya dapat adalah: love it, or hate it. This fragrance was very polarizing and it ticked my curiosity. Pendapat yang tertulis benar-benar dua kubu: sangat suka atau sangat benci. Malah ada yang menulis kalau aromanya seperti bau keringat! Ha. Untuk sebuah parfum yang memiliki nama Angel, ini cukup membuat saya penasaran.

Terlepas dari itu semua, parfum ini adalah salah satu parfum terlaris di era 90-an. Cukup untuk membuat status Mugler (dulu Thierry Mugler) naik sebagai perfume house yang kini sangat diperhitungkan dan dihormati. Angel masih bertahan sebagai bestseller sampai sekarang, sebagai parfum yang mendobrak tren dan menciptakan famili baru dalam kategori parfum, yaitu gourmand, yang berarti parfum dengan aroma makanan.

Makanan? Yup. Sebelum ada Angel, kebanyakan parfum menggunakan aroma bunga dan buah sebagai penampil utamanya. Lainnya adalah wangi manis dari vanila, atau kayu-kayuan dan musk serta amber. Angel adalah parfum kompleks yang konon terinspirasi dari kenangan Mugler akan pasar malam yang dulu dikunjunginya sewaktu kecil. Hasilnya? Aroma coklat, karamel, madu, dan gula-gula yang dibuat secara kimiawi lewat ethyl maltol.

Di atas kertas, saya tidak suka dengan deretan notes yang dimiliki parfum ini. Saya tidak suka parfum aroma buah, apalagi yang terlalu manis karena saya nggak suka membayangkan parfum saya dikerubungi semut. (Nggak bakal dikerubungi betulan sih, tapi ngerti kan). But I decided to give it a try anyway, dan membeli sebuah travel spray untuk diri sendiri. Pikiran saya, kalau tidak cocok, ya tidak akan rugi-rugi amat.

Karena review bipolar itu, saya sempat pesimis saat menyemprotkannya pertama kali. And boy they were right.



Semprotan pertama langsung memberikan efek yang kuat. Stroberi, dengan sensasi dingin-berkarat, tangy, memenuhi penciuman sampai menusuk hidung. Hampir mirip bau sirup obat batuk yang bercampur dengan aftershave, sampai saya batuk beneran. Untuk orang yang tidak biasa memakai atau mencium aroma parfum, sudah pasti akan mual. Aroma tajam aftershave itu mungkin berasal dari patchouli, yang memberikan kesan maskulin. It's brash and almost tacky, saya jadi berpikir jangan-jangan parfum ini harus terbuang percuma.

Setelah menunggu agak lama (dan bertanya-tanya mengapa parfum se-'heboh' ini dinamai Angel), saya baru mencium aroma yang hangat dan menyenangkan. A bit familiar - seperti pernah saya cium pada seseorang sewaktu kecil, yang tentunya wajar-wajar saja mengingat saya tumbuh di masa 90-an. No wonder this was popular. Aromanya manis, dan saya bisa mencium vanila yang kental - dan juga praline. Manis tapi tidak berkesan gula-gula. Sebaliknya, justru ada sentuhan smoky dan earthy - almost like a blanket.

Deskriptor di atas nggak bisa menjelaskan dengan baik, sih. But that was a blast. Angel bagi saya sama sekali tidak lembut: dia manis, tapi kasar. It's brash in a big, bossy way, aromanya mendominasi tanpa tanggung-tanggung. Tetapi di baliknya ada kelembutan yang nyaman dan hangat, tersembunyi, almost heavenly, and that made me understand why this little gem is called an angel.

Yang dapat membuat orang benci pada parfum ini memang bisa dibilang semprotan pertamanya. Begitu mencium, bisa pusing. Karena itu sebaiknya parfum ini hanya dipakai di saat udara sedang sejuk atau dingin, dan tidak banyak-banyak. This one is very potent. Sebagai orang yang tinggal di kota dengan cuaca dingin, saya senang pakai parfum ini karena wanginya hangat, hahaha. Bila dipakai secukupnya, it truly is delicate - comforting, warm, and a bit sensual.

Botol aslinya cantik, berbentuk bintang dengan cairan berwarna kebiruan. Setelah beli travel spray ini, sepertinya saya akan nabung untuk beli yang full size-nya, hihi. Kayaknya satu botol bisa cukup untuk sekian tahun, sih... :)

Post a Comment

mari berbagi dengan menulis komentar :) mampir juga ke blog personal saya di tinydolce.com ya :) mohon jangan mencantumkan link hidup, untuk link hidup akan langsung saya hapus.